Hey kawan... !!!
Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku saat duduk di kelas 7 SMP.
Selamat membaca ^_^SMPN 114 Jakarta,itulah sekolahku.Aku termasuk siswa berNEM tinggi di sekolah itu.VII-2 adalah kelas pertamaku di SMP.
Banyak hal-hal yg tidak bisa kulupakan di masa SMPku.Termasuk hal-hal menyedihkan yg terlampau banyak.
Wali kelasku adalah salah satu penyebab masa SMPku begitu suram dan menyedihkan.Sejak awal masuk sekolah dan mengenalnya,aku sangat tidak suka cara berbicara dan pola pikirnya.Terutama,ia menanggap kita tidak akan maju dan sukses tanpa uang dan aku sangat tdk setuju dgnya.Karena bagiku kesuksesan hanya dapat diraih dengan kepercayaan diri,kerja keras,dan do'a.
Selain sebagai wali kelas,ia juga mengajar B.Ing di sekolah ku termasuk di kelas ku.
Di kelas ia jarang sekali mengajarkan materi pembelajaran yang harusnya ia sampaikan.kebiasaannya di kelas hanya bercerita hal-hal yg tdk penting dan seringkali ia marah2 tanpa sebab.Tak tahu apa yg menyebabkan guru itu begitu aneh.
Yang sangat ku benci darinya adalah menyuruh seluruh muridnya utk bimbel d'luar jam pelajaran sekolah di tempat bimbel miliknya."Jika tidak,maka akan kalian tanggung sendiri akibatnya." ancamnya.
Memang iurannya tidak begitu mahal,tapi apa pantas seorang guru yang seharusnya mengajarkan dgn maksimal murid2nya d'kelas malah menyuruh muridnya belajar di luar sekolah dan dengan mengeluarkan biaya pula,yang saat itu semua biaya apapun di sekolah negeri telah di gratiskan.
"Dasar guru matere!" marahku dalam hati.
Aku termasuk murid yg tidak mengikuti bimbelnya.Sedihnya,murid2 yg tdk mengikuti bimbelnya,dikelas akan mendapatkan penindasan.Aku tidak bercanda dan aku tidak mengarang serta membesar2kan,ini serius dan aku jujur karena aku merasakan sendiri penindasan itu.
Dia hanya memberikan materi pembelajaran di tempat bimbel dan bukan di kelas,jd ketika di kelas ia hanya memberikan soal2 tes dan apa yang terjadi...murid2 yg tidak ikut bimbelnya sama sekali tidak tahu apa yang harus dikerjakan.
Dan disinilah penindasannya,ia langsung membentak dan memaki maki murid yg tidak bisa mengerjakan soalnya.Bahkan ia sering mengankat kursi,dengan laga ingin melemparnya.
Ia juga sering mengusirku dan teman2ku yg tidak bimbel dari ruang kelas pada saat jam pelajarannya berlangsung.
Hingga suatu hari aku jatuh sakit,mungkin salah satu penyebabnya karena tekanan batin *lebay dikit*. 2 minggu aku tidak masuk sekolah dan ketika sudah pulih akupun kembali sekolah seperti biasa.
Ketika di gerbang sekolah aku melihat wali kelasku,wajahnya begitu sinis ketika memandangku."Bodo amatan lah"dumelku di dalam hati.
Jam pelajaran guru menyeramkan itu pun dimulai,kelas sangat hening dan ada sebagian murid gemetaran termasuk aku.Begitulah susana ketika jam pelajaran guru itu dimulai,sangat menyeramkan.huh -_-
Tiba2 ia menghentakan tanganya ke atas meja "BRAK !!" semua murid panas dingin *lebay lagi*."Saya ga mau tau,jika ada salah satu dari kalian tidak masuk sekolah lebih dari 3 hari maka harus menyertakan surat dokter !!,paham!!" ujar guru itu. "Pahaam paak" semua murid menjawab kecuali aku. aku terdiam,kerena aku tahu pasti ia bermaksud menegurku.
========
Satu lagi luka dari guru kejam itu yg membuatku tdk suka pelajaran b.ing.
Ketika ada tugas hafalan cerita dgn menggunakan b.ing,aku tdk bs menghafalnya dgn sempurna,aku hnya menghafal setengah ceritanya saja.
"Diki" teman sebelahku d:panggil namanya dan langsung maju ke depan kelas.Diki termasuk murid yg mengikuti bimbel guru itu.
Ternyata diki hanya hafal setengah cerita seperti aku dan kemudian ia duduk tanpa mendapatkan omelan sedikitpun.
"Fadiyah" namaku di panggil dan aku bergegas maju kedepan kelas.
Setelah membacakan setengah isi ceritanya aku terhenti,karena aku sudah tak hafal lg kelajutan cerita itu.Namun,tidak seperti diki tadi,yg dipersilahkan duduk walaupun tdk hafal dgn sempurna.Guru itu malah memandangku dgn marah dan lansung memaki maki ku dengan kata2 kasar.Aku terdiam dan air mataku hampir saja menetes.Akhirnya ia menuruhku keluar dari kelas,aku pun keluar dengan persaan yg ga karuan.Lalu aku masuk ke ruang BP tapi tidak ada satu pun guru BP d:ruangan itu.Padahal aku bermaksud utk curhat kepada guru BP.
Di ruangan itu aku terus menangis,karena rasa malu dan juga takut setelah di maki2 di depan teman2ku d'kelas.
Ini adlah kejadian yg tidak pernah bisa ku lupakan.
Lukanya masih membekas dan jika mengingatnya rasanya begitu sakit.
Tapi dengan kejadian itu aku tidak menyimpan dendam kepada guru itu,karena aku tahu di balik semua itu pasti ada maksud baik dari guru itu terhadapku. *positive thinking*
============================Sekian==================================
By. Fadiyah Hafshah Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar